Banyak masyarakat menganggap bahwa masa remaja dan dewasa awal adalah masa pencarian jati diri. Hal itu memang tidak salah, namun cara untuk pencarian jati diri inilah yang sering di salah gunakan para remaja sehingga malah menimbulkan masalah-masalah yang tak jarang membuat repot keluarga. Mencoba hal-hal yang baru merupakan sesuatu yang wajar bila masih dalam norma-norma yang ada di lingkungan sekitar.
Saya sempat berfikir, kenapa para remaja ini tidak melakukan sesuatu hal yang unik saja dalam pencarian jati dirinya. Seperti misalnya mencoba untuk mengajak teman-temannya peduli terhadap sampah yang berserakan di lingkungan sekitar dengan memungutinya, memberi contoh yang baik dimana kita harus menyebrang jalan (lewat zebra cross tentunya), mengajak teman-teman menaiki jembatan penyebrangan bila fasilitas yang diberikan pemerintah hanya jembatan penyebrangan, mengasah bakat dan kretivitas mereka, dll. Bukan malah mencoba merokok yang akhirnya malah jadi kecanduan, minum-minuman keras sampai mabuk dan tidak jarang malah membuat keributan, dan yang paling fatal adalah mencoba menggunakan narkoba. Apa sih yang ada di pikiran mereka sampai bisa melakukan hal-hal yang jelas-jelas merusak diri mereka? Menurut saya, sekarang ini adalah zamannya anak-anak remaja dan anak-anak muda menunjukkan bakat dan kreativitas mereka sebagai suatu sisi positif yang mendominasi kehidupa pencarian jati diri mereka. Sudah bukan zamannya lagi untuk melakukan hal-hal yang negatif sebagai ajang pamer keberanian dan kenekatan.
So, kembali lagi kepada individu masing-masing. Ingin menjadi remaja yang mempunyai masa depan yang cerah atau remaja dengan masa depan suram….
Yesterday we are strong because God loves us. if today we still strong because God does not abandon us, tomorrow we will remain strong because God will always be with us.
Kamis, 24 Maret 2011
tanpa judul 2
Namanya bang Herry. Beliau adalah penjual alat-alat tulis dan berbagai keperluan prakarya di sekolahku dulu. Bang Herry memulai usahanya sejak tahun 1980-an, dari usahanya dengan sebuah gerobak kecil yang terletak diluar pagar sekolah, hingga sekarang sudah mempunyai kios yang lumayan besar di dalam kantin sekolah. Beliau terkenal dengan kebaikan dan keramahannya, tidak sedikit anak sekolah yang berhutang padanya dan lupa untuk membayar. Namun bang Herry hanya berkata bahwa ia mengikhlaskan barang dagangannya tanpa ada bayaran. Bang Herry juga masih mampu mengingat nama-nama alumni sekolah yang datang mengunjunginya, bahkan tak jarang para alumni yang datang di suguhi minuman secara gratis.
Mungkin inilah letak kesuksesan bang Herry dalam berdagang hingga beliau bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang universitas hanya dari modal berdagang. Mempunyai hati yang selalu berharap pada Tuhan Yang Maha Kuasa dalam setiap hembusan nafas dan keikhlasan hati memang terasa sangat sulit. Namun bila dilakukan dengan sepenuh hati dan dengan kesabaran yang ekstra pasti akan memberikan hasil yang sangat indah. Karena bagi saya, saya sendiri yang menentukan seperti apa kehidupan saya selanjutnya. Tuhan hanya memberi pilihan saja, apakah kita mau mengikuti jalan dan rancanganNya atau mengikuti jalan dan rancangan selain daripada Nya. Bila kita mengikuti jalanNya, maka segala kemudahan dan kelancaran akan diberikan olehNya. So, apakah kita akan mulai untuk membuat harapan itu dari sekarang??
Mungkin inilah letak kesuksesan bang Herry dalam berdagang hingga beliau bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang universitas hanya dari modal berdagang. Mempunyai hati yang selalu berharap pada Tuhan Yang Maha Kuasa dalam setiap hembusan nafas dan keikhlasan hati memang terasa sangat sulit. Namun bila dilakukan dengan sepenuh hati dan dengan kesabaran yang ekstra pasti akan memberikan hasil yang sangat indah. Karena bagi saya, saya sendiri yang menentukan seperti apa kehidupan saya selanjutnya. Tuhan hanya memberi pilihan saja, apakah kita mau mengikuti jalan dan rancanganNya atau mengikuti jalan dan rancangan selain daripada Nya. Bila kita mengikuti jalanNya, maka segala kemudahan dan kelancaran akan diberikan olehNya. So, apakah kita akan mulai untuk membuat harapan itu dari sekarang??
tanpa judul
Beberapa hari yang lalu saya mengikuti seminar bedah buku yang di adakan oleh fakultas ekonomi di universitas swasta di daerah saya. Thema yang diangkat panitia membuat saya tertarik untuk mengetahui materi yang akan disampaikan oleh bintang tamu seorang penulis novel humor terkenal yang bukunya best seller di Negara kita Indonesia tercinta ini. Tadinya saya mengira materi yang dibawakan akan sangat membosankan dan datar. Ternyata perkiraan saya salah! materi dibawakan oleh sang penulis dengan penuh humor-humor jenaka sesuai gayanya namun up to date. Para peserta seminar dibuatnya tertawa terpingkal-pingkal dengan pembawaan dalam menceritakan pengalamannya membuat novel.
Mungkin dalam menghadapi persoalan, setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam menyelesaikannya. Hal itu tidaklah penting, yang terpenting setelah persoalan itu selesai adalah bagaimana kita menyikapi dan melihat persoalan itu. Memandang persoalan dengan sense of humor yang tinggi, akan membuat kita sadar bahwa sebenarnya setiap persoalan yang pelik sekalipun mempunyai sisi jenaka bila setiap individu mampu merasakannya. Dan dengan sense of humor yang kita miliki dapat menjadi modal utama dalam menghasilkan uang tanpa perlu bekerja keras memeras keringat, sehingga segala aktivitas kita pun mampu menghasilkan uang. Itulah pelajaran berharga yang saya dapatkan dari seminar yang unik ini. Semoga pelajaran berharga ini dapat kita terapkan, mengingat susahnya mencari pekerjaan beberapa tahun belakangan.
Mungkin dalam menghadapi persoalan, setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam menyelesaikannya. Hal itu tidaklah penting, yang terpenting setelah persoalan itu selesai adalah bagaimana kita menyikapi dan melihat persoalan itu. Memandang persoalan dengan sense of humor yang tinggi, akan membuat kita sadar bahwa sebenarnya setiap persoalan yang pelik sekalipun mempunyai sisi jenaka bila setiap individu mampu merasakannya. Dan dengan sense of humor yang kita miliki dapat menjadi modal utama dalam menghasilkan uang tanpa perlu bekerja keras memeras keringat, sehingga segala aktivitas kita pun mampu menghasilkan uang. Itulah pelajaran berharga yang saya dapatkan dari seminar yang unik ini. Semoga pelajaran berharga ini dapat kita terapkan, mengingat susahnya mencari pekerjaan beberapa tahun belakangan.
Rabu, 09 Maret 2011
Dalam Suatu Kamar Ssrama, Akan Berakibat Apakah Satu Ruangan Yang Ditambah Perabotan Secara Terus-menerus?
akan semakin sempit (terjadi adanya kesesakan) dan tidak ada kenyamanan dan kelegaan dalam melakukan aktifitas dalam ruangan tersebut, karena sesuatu yang melebihi kapasitas yang sebenarnya itu tidak bagus.
Kesesakan (crowding)merupakan fenomena yang akan menimbulkan permasalahan bagi setiap negara di dunia di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan terbatasnya luas bumi dan potensi sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia, sementara perkembangan jumlah manusia didunia tidak terbatas.
Kesesakan yang timbul dari perkembangan jumlah manusia di dunia pada masa kini telah menimbulkan berbagai masalah sosial di banyak negara(misalnya : Indonesia, India, Cina, dan sebagainya), baik permasalahan yang bersifat fisik maupun psikis dalam perspektif psikologis. Contoh permasalahan sosial yang nyata dalam perspektif psikologis dari kesesakan dan kepadatan penduduk adalah semakin banyaknya orang yang mengalami stres dan berperilaku agresif destruktif.
Berdasarkan fenomena yang muncul dari dari realitas kini dan perkiraan berkembangnya dan timbulnya masalah di masa yang akan datang, maka dalam perspektif psikologi lingkungan kiranya dipandang tepat untuk menjadikan kesesakan dan kepadatan menjadi argumen bagi suatu pengkajian secara lebih dini dan lebih mendalam dalam usaha mengantisipasi persoalan-persoalan sosial yang pasti akan timbul pada masa kini dan masa yang akan datang.
Kesesakan (crowding)merupakan fenomena yang akan menimbulkan permasalahan bagi setiap negara di dunia di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan terbatasnya luas bumi dan potensi sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia, sementara perkembangan jumlah manusia didunia tidak terbatas.
Kesesakan yang timbul dari perkembangan jumlah manusia di dunia pada masa kini telah menimbulkan berbagai masalah sosial di banyak negara(misalnya : Indonesia, India, Cina, dan sebagainya), baik permasalahan yang bersifat fisik maupun psikis dalam perspektif psikologis. Contoh permasalahan sosial yang nyata dalam perspektif psikologis dari kesesakan dan kepadatan penduduk adalah semakin banyaknya orang yang mengalami stres dan berperilaku agresif destruktif.
Berdasarkan fenomena yang muncul dari dari realitas kini dan perkiraan berkembangnya dan timbulnya masalah di masa yang akan datang, maka dalam perspektif psikologi lingkungan kiranya dipandang tepat untuk menjadikan kesesakan dan kepadatan menjadi argumen bagi suatu pengkajian secara lebih dini dan lebih mendalam dalam usaha mengantisipasi persoalan-persoalan sosial yang pasti akan timbul pada masa kini dan masa yang akan datang.
Pengaruh Estetika Pada Individu Dalam Seting Kota
Estetika dalam setting kota sangat bagus akan berpengaruh bila besar evaluasi individu terhadap lingkungan dapat mempengaruhi pemilihan tempat tinggal individu dan akan memberikan stimulasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Studi Korelasi
Untuk meneliti perbedaan perilaku yg terjadi pada ruang kelas yg memiliki kapasitas 30 orang dan 100 orang, maka metode yg dapat dipakai adalah study korelasional. Berikut adalah penjelasan tentang studi korelasional.
Tujuan Studi korelasional:
studi korelasional digunakan untuk mencari hubungan antara variabel. Ada tiga kemungkinan hasil studi korelasional: korelasi positif, korelasi negatif, dan tidak ada korelasi. Koefisien korelasi adalah ukuran kekuatan korelasi dan dapat berkisar dari -1,00 sampai 1,00.
Korelasi Positif: Kedua variabel mengalami kenaikan atau penurunan pada waktu yang sama.Yang dekat koefisien korelasi 1,00 menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang kuat.
Korelasi Negatif: Menunjukkan bahwa jumlah satu variabel meningkat, menurun lainnya (dan sebaliknya). Yang dekat koefisien korelasi -1,00 menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang kuat.
Tidak ada Korelasi: Menunjukkan ada hubungan antara dua variabel. Sebuah korelasi koefisien 0 menunjukkan tidak ada korelasi.
Keterbatasan Studi korelasional:
studi korelasional dapat menyimpulkan bahwa ada hubungan antara dua variabel, mereka tidak dapat membuktikan bahwa satu variabel menyebabkan perubahan variabel lain. Dengan kata lain, korelasi sebab-akibat yang tidak sama. Sebagai contoh, sebuah studi korelasional mungkin mengatakan bahwa ada hubungan antara keberhasilan akademik dan harga diri, tetapi tidak dapat menunjukkan jika terjadi peningkatan keberhasilan akademis atau berkurang harga diri. variabel lain mungkin memainkan peran, termasuk hubungan sosial, kemampuan kognitif, kepribadian, status sosial-ekonomi, dan segudang faktor lain.
Jenis Studi korelasional:
1.Observasi naturalistik
observasi naturalistik melibatkan, mengamati dan mencatat variabel penting dalam lingkungan alam tanpa gangguan atau manipulasi oleh eksperimen.
Keuntungan dari Observasi Naturalistik:
*Memberikan eksperimen kesempatan untuk melihat variabel minat dalam pengaturan alam.
*Dapat menawarkan ide untuk penelitian lebih lanjut.
*Mungkin menjadi pilihan hanya jika eksperimentasi laboratorium tidak mungkin.
Kekurangan Observasi Naturalistik:
*Dapat memakan waktu dan mahal.
*Tidak memungkinkan untuk kontrol ilmiah variabel.
*Peneliti tidak dapat mengontrol variabel asing.
*Subyek mungkin menyadari pengamat dan dapat bertindak berbeda sebagai hasilnya.
Tujuan Studi korelasional:
studi korelasional digunakan untuk mencari hubungan antara variabel. Ada tiga kemungkinan hasil studi korelasional: korelasi positif, korelasi negatif, dan tidak ada korelasi. Koefisien korelasi adalah ukuran kekuatan korelasi dan dapat berkisar dari -1,00 sampai 1,00.
Korelasi Positif: Kedua variabel mengalami kenaikan atau penurunan pada waktu yang sama.Yang dekat koefisien korelasi 1,00 menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang kuat.
Korelasi Negatif: Menunjukkan bahwa jumlah satu variabel meningkat, menurun lainnya (dan sebaliknya). Yang dekat koefisien korelasi -1,00 menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang kuat.
Tidak ada Korelasi: Menunjukkan ada hubungan antara dua variabel. Sebuah korelasi koefisien 0 menunjukkan tidak ada korelasi.
Keterbatasan Studi korelasional:
studi korelasional dapat menyimpulkan bahwa ada hubungan antara dua variabel, mereka tidak dapat membuktikan bahwa satu variabel menyebabkan perubahan variabel lain. Dengan kata lain, korelasi sebab-akibat yang tidak sama. Sebagai contoh, sebuah studi korelasional mungkin mengatakan bahwa ada hubungan antara keberhasilan akademik dan harga diri, tetapi tidak dapat menunjukkan jika terjadi peningkatan keberhasilan akademis atau berkurang harga diri. variabel lain mungkin memainkan peran, termasuk hubungan sosial, kemampuan kognitif, kepribadian, status sosial-ekonomi, dan segudang faktor lain.
Jenis Studi korelasional:
1.Observasi naturalistik
observasi naturalistik melibatkan, mengamati dan mencatat variabel penting dalam lingkungan alam tanpa gangguan atau manipulasi oleh eksperimen.
Keuntungan dari Observasi Naturalistik:
*Memberikan eksperimen kesempatan untuk melihat variabel minat dalam pengaturan alam.
*Dapat menawarkan ide untuk penelitian lebih lanjut.
*Mungkin menjadi pilihan hanya jika eksperimentasi laboratorium tidak mungkin.
Kekurangan Observasi Naturalistik:
*Dapat memakan waktu dan mahal.
*Tidak memungkinkan untuk kontrol ilmiah variabel.
*Peneliti tidak dapat mengontrol variabel asing.
*Subyek mungkin menyadari pengamat dan dapat bertindak berbeda sebagai hasilnya.
Seting Perilaku Dengan Memberi Contoh Kehidupan Sehari-hari
Seting perilaku menurut istilah Roger Barker (dalam Veitch & Arkkelin, 1995) adalah evaluasi terhadap kecocokan antara lingkungan dengan perilaku yang terjadi pada konteks lingkungan atau sebaliknya. Kedua hal tersebut saling menentukan dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Pusat dari pemikiran para ahli teori ekologi adalah gagasan tentang kecocokan manusia dan lingkungannya. Seting perilaku adalah pola tingkah laku kelompok yang terjadi sebagai akibat kondisi lingkungan tertentu.
teori stimulus berlebih, dimana pada tingkat tertentu suatu stimulus dapat dirumuskan untuk mengoptimlkan perilaku.
Contoh pada kehidupan sehari – hari adalah: seorang anak yang diberikan hadiah (reward) oleh orang tuanya bila mendapatkan nilai yang tinggi di sekolah.
teori stimulus berlebih, dimana pada tingkat tertentu suatu stimulus dapat dirumuskan untuk mengoptimlkan perilaku.
Contoh pada kehidupan sehari – hari adalah: seorang anak yang diberikan hadiah (reward) oleh orang tuanya bila mendapatkan nilai yang tinggi di sekolah.
Perbedaan Dalam Hal Apakah Dibedakannya Ambient Condition dan Architectural Features
Wrighstman dan Deaux (1981) membedakan dua bentuk kualitas lingkungan sebagai berikut:
a. Ambient Condition
(Rahardjani, 1987 dan Ancok,1988)kualitas fisik dari keadaan yang mengelilingi individu dan mempengaruhi perilaku adalah: kebisingan, temperatur, kualitas udara, pencahayaan dan warna.
- Kebisingan, temperatur dan kualitas udara
Ancok (1989) keadaan bising dan temperatur yang tinggi akan mempengaruhi emosi para penghuni. Kebisingan menurut Rahardjani (1987) juga akan berakibat menurunnya kemampuan untuk mendengar dan turunnya konsentrasi belajar pada anak.
- Kebisingan
(Sarwono,1992) terdapat tiga faktor yang menyebabkan suara secara psikologis yang dianggap bising: volume, perkiraan dan pengendalian.
(Holahan,1982) hasil penelitian laboratorium menunjukan bahwa kebisingan secara psikologis dapat menjadi penyebab reaksi fisiologis sistematis yang secara khusus dapat diasosiasikan dengan stres.
- Suhu dan polusi udara
(Holahan,1982) tingginya suhu dan polusi udara dapat menimbulkan dua efek, yaitu efek kesehatan dan efek perilaku.
Rahardjani (1987) melihat bahwa suhu dan kelembaban rumah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : warna dinding dala dan luar rumah, volume ruang, arah sinar matahari, dan jumlah penghuni.
Menurut Mom dan Wielsebrom (dalam Siswanto, 1986)aliran udara sangat penting karena secara fisiologis aliran udara berfungsi sebagai pasokan oksigen untuk pernapasan, mengalirkan uap air yang berlebih dan asap, mengurangi konsentrasi gas dan bau, mendinginkan suhu dan membantu penguapan keringat manusia.
- Pencahayaan dan warna
Menurut Fisher, dkk (1984) terdapat banyak efek pencahayaan yang berkaitan dengan perilaku. Ruang yang gelap tentu saja lebih kondusif untuk menjalin keintiman daripada ruangan yang diberi pencahayaan terang. Corwin Bennet (dalam Holahan, 1982) menemukan bahwa penerangan yang lebih kuat mempengaruhi kinerja visual kita menjadi semakin cepat dan teliti.
Warna dapat mempengaruhi kita secara langsung maupun ketika menjadi bagian dari suatu seting. Warna juga dapat menentukan seberapa baik pencahayaan suatu ruangan tampak oleh kita.
b. Architectural Features
Yang tercakup didalamnya adalah seting-seting yang bersifat permanen. Misalnya didalam suatu ruangan, yang termasuk didalamnya antara lain konfigurasi dinding, lantai, atap serta pengaturan perabot dan dekorasi. Dalam suatu gedung architectural features meliputi lay out tiap lantai, desain dan perlakuan ruang dalam dan sebagainya.
Arsitektur dan desain adalah bentuk seni. Kualitas estetis dari lingkungan yang dibentuk dapat sangat mempengaruhi seperti halnya keindahan alamiah. Lingkungan yang menarik juga dapat membuat orang merasa lebih baik.
Pengaturan perabotan dalam ruangan dapat pula mempengaruhi cara orang mempersepsikan ruang tersebut. Dapat pula digunakan untuk membantu mengatur perencanaan tata ruang arsitektur suatu seting.
a. Ambient Condition
(Rahardjani, 1987 dan Ancok,1988)kualitas fisik dari keadaan yang mengelilingi individu dan mempengaruhi perilaku adalah: kebisingan, temperatur, kualitas udara, pencahayaan dan warna.
- Kebisingan, temperatur dan kualitas udara
Ancok (1989) keadaan bising dan temperatur yang tinggi akan mempengaruhi emosi para penghuni. Kebisingan menurut Rahardjani (1987) juga akan berakibat menurunnya kemampuan untuk mendengar dan turunnya konsentrasi belajar pada anak.
- Kebisingan
(Sarwono,1992) terdapat tiga faktor yang menyebabkan suara secara psikologis yang dianggap bising: volume, perkiraan dan pengendalian.
(Holahan,1982) hasil penelitian laboratorium menunjukan bahwa kebisingan secara psikologis dapat menjadi penyebab reaksi fisiologis sistematis yang secara khusus dapat diasosiasikan dengan stres.
- Suhu dan polusi udara
(Holahan,1982) tingginya suhu dan polusi udara dapat menimbulkan dua efek, yaitu efek kesehatan dan efek perilaku.
Rahardjani (1987) melihat bahwa suhu dan kelembaban rumah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : warna dinding dala dan luar rumah, volume ruang, arah sinar matahari, dan jumlah penghuni.
Menurut Mom dan Wielsebrom (dalam Siswanto, 1986)aliran udara sangat penting karena secara fisiologis aliran udara berfungsi sebagai pasokan oksigen untuk pernapasan, mengalirkan uap air yang berlebih dan asap, mengurangi konsentrasi gas dan bau, mendinginkan suhu dan membantu penguapan keringat manusia.
- Pencahayaan dan warna
Menurut Fisher, dkk (1984) terdapat banyak efek pencahayaan yang berkaitan dengan perilaku. Ruang yang gelap tentu saja lebih kondusif untuk menjalin keintiman daripada ruangan yang diberi pencahayaan terang. Corwin Bennet (dalam Holahan, 1982) menemukan bahwa penerangan yang lebih kuat mempengaruhi kinerja visual kita menjadi semakin cepat dan teliti.
Warna dapat mempengaruhi kita secara langsung maupun ketika menjadi bagian dari suatu seting. Warna juga dapat menentukan seberapa baik pencahayaan suatu ruangan tampak oleh kita.
b. Architectural Features
Yang tercakup didalamnya adalah seting-seting yang bersifat permanen. Misalnya didalam suatu ruangan, yang termasuk didalamnya antara lain konfigurasi dinding, lantai, atap serta pengaturan perabot dan dekorasi. Dalam suatu gedung architectural features meliputi lay out tiap lantai, desain dan perlakuan ruang dalam dan sebagainya.
Arsitektur dan desain adalah bentuk seni. Kualitas estetis dari lingkungan yang dibentuk dapat sangat mempengaruhi seperti halnya keindahan alamiah. Lingkungan yang menarik juga dapat membuat orang merasa lebih baik.
Pengaturan perabotan dalam ruangan dapat pula mempengaruhi cara orang mempersepsikan ruang tersebut. Dapat pula digunakan untuk membantu mengatur perencanaan tata ruang arsitektur suatu seting.
Mengapa Psikologi Lingkungan Memerlukan Pendekatan Dari Berbagai Disiplin Ilmu?
Proshansky (1974)melihat dan mengatakan bahwa psikologi lingkungan memberi perhatian terhadap manusia, tempat serta perilaku dan pengalaman-pengalaman manusia dalam hubungannya dengan seting fisik. Lingkungan fisik tidak berarti rangsang-rangsang fisik (seperti cahaya, sound, suhu, bentuk, warna dan kepadatan) terhadap objek-objek fisik tertentu, tetapi lebih dari itu merupakan kompleksitas yang terdiri dari beberapa seting fisik dimana seseorang tinggal, berinteraksi dan beraktivitas. Sehubungan dengan lingkungan fisik, pusat perhatian psikologi lingkungan adalah lingkungan binaan (built environtment).
(Proshansky, 1974)Ruang lingkup psikologi lingkungan membahas : rancangan (desain), organisasi dan pemaknaan, ataupun hal-hal yang lebih spesifik seperti ruang-ruang, bangunan-bangunan, ketetanggaan, rumah sakit beserta ruang-ruangnya, perumahan, apartemen, museum, sekolah, mobil, pesawat, teater, ruang tidur, kursi, seting kota, tempat rekreasi, hutan alami, serta seting-seting lain pada lingkup yang bervariasi.
Sosiologi lingkungan yang muncul pada tahun 1970-an merupakan cabang ilmu yang amat dekat dengan psikologi lingkungan. Perbedaannya terletak pada unit analisisnya. Jikalau psikologi lingkungan unit analisisnya adalah manusia dan kumpulan manusia sebagai individu, maka sosiologi lingkungan unit analisisnya adalah unit-unit dalam masyarakat, seperti penduduk kota, pemerintah, pengunjung taman rekreasi dan sebagainya. Jenis-jenis lingkungan didalam psikologi lingkungan beberapa diantaranya juga banyak digunakan adalah (Sarwono, 1992) :
* Lingkungan alamiah (natural environment) misalnya lautan, hutan dan sebagainya.
* Lingkungan buatan/binaan (built environment)misalnya jalan raya dan perumahan.
* Lingkungan sosial
* Lingkungan yang dimodifikasi
Dua jenis lingkungan yang pertama juga lazim digunakan dalam psikologi lingkungan.
(Veitch dan Arkklein,1995) menetapkan bahwa psikologi lingkungan merupakan suatu area dari pencarian yang bercabang dari sejumlah disiplin, seperti biologi, geologi, psikologi, hukum, geografi, ekonomi, sosiologi, kimia, fisika, sejarah, filsafat, beserta sub disiplin dan rekayasaannya. Oleh karena itu berdasarkan ruang lingkupnya, maka psikologi lingkungan selain membahas seting-seting yang berhubungan dengan manusia dan perilakunya, juga melibatkan disiplin ilmu yang beragam.
(Proshansky, 1974)Ruang lingkup psikologi lingkungan membahas : rancangan (desain), organisasi dan pemaknaan, ataupun hal-hal yang lebih spesifik seperti ruang-ruang, bangunan-bangunan, ketetanggaan, rumah sakit beserta ruang-ruangnya, perumahan, apartemen, museum, sekolah, mobil, pesawat, teater, ruang tidur, kursi, seting kota, tempat rekreasi, hutan alami, serta seting-seting lain pada lingkup yang bervariasi.
Sosiologi lingkungan yang muncul pada tahun 1970-an merupakan cabang ilmu yang amat dekat dengan psikologi lingkungan. Perbedaannya terletak pada unit analisisnya. Jikalau psikologi lingkungan unit analisisnya adalah manusia dan kumpulan manusia sebagai individu, maka sosiologi lingkungan unit analisisnya adalah unit-unit dalam masyarakat, seperti penduduk kota, pemerintah, pengunjung taman rekreasi dan sebagainya. Jenis-jenis lingkungan didalam psikologi lingkungan beberapa diantaranya juga banyak digunakan adalah (Sarwono, 1992) :
* Lingkungan alamiah (natural environment) misalnya lautan, hutan dan sebagainya.
* Lingkungan buatan/binaan (built environment)misalnya jalan raya dan perumahan.
* Lingkungan sosial
* Lingkungan yang dimodifikasi
Dua jenis lingkungan yang pertama juga lazim digunakan dalam psikologi lingkungan.
(Veitch dan Arkklein,1995) menetapkan bahwa psikologi lingkungan merupakan suatu area dari pencarian yang bercabang dari sejumlah disiplin, seperti biologi, geologi, psikologi, hukum, geografi, ekonomi, sosiologi, kimia, fisika, sejarah, filsafat, beserta sub disiplin dan rekayasaannya. Oleh karena itu berdasarkan ruang lingkupnya, maka psikologi lingkungan selain membahas seting-seting yang berhubungan dengan manusia dan perilakunya, juga melibatkan disiplin ilmu yang beragam.
transactional interdependency antara manusia dengan lingkungannya
menurut tokoh Mery dan Tryst (dalam Soesilo, 1989) melihat bahwa hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan suatu jalinan transactional interdependency atau terjadi ketergantungan satu sama lain. Hal ini hampir sama dengan pendapat Guilford, yaitu manusia mempengaruhi lingkungannya. Untuk selanjutnya lingkungan akan mempengaruhi manusia, demikian pula terjadi sebaliknya. Veitch dan Arkkelin (1995) mendefinisikan psikologi lingkungan sebagai ilmu perilaku multidisplin yang memiliki orientasi dasar dan terapan, yang memfokuskan interrelasi anatar perilaku dan pengalaman manusia sabagai individu dengan lingkungan fisik dan sosial.
Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi ligkungan adalah ilmu yang mempelajari transaksi antara individu dengan lingkungan. Misalnya bagaimana pengaruh desain fisik (ruang atau bangunan) terhadap aspek-aspek psikologis, seperti persepsi, kognisi, relasi sosial, perilaku abnormal, dan lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi ligkungan adalah ilmu yang mempelajari transaksi antara individu dengan lingkungan. Misalnya bagaimana pengaruh desain fisik (ruang atau bangunan) terhadap aspek-aspek psikologis, seperti persepsi, kognisi, relasi sosial, perilaku abnormal, dan lainnya.
Langganan:
Postingan (Atom)